Peri Baik dan Peri Usil

Peri Baik dan Peri Usil

Tersebutlah dua orang peri, yang paling tua bernama Peri Alina, dan adiknya Peri Amabel. Kedua peri kakak beradik ini mempunyai sifat yang jauh berbeda. Peri Alina adalah peri yang sangat baik, suka menolong orang.

Sedangkan adiknya, Peri Amabel sangat usil, kerjanya hanya menjahili orang lain dan membuat kerusakan. Padahal Bunda Peri memberikan mantra-mantra pada kedua anak perinya itu untuk membantu menjaga keharmonisan seluruh mahluk hidup di bumi ini. Maka Peri Aline inilah akhirnya yang selalu menolong, mengembalikan dan membenahi apa saja yang telah dirusak Peri Amabel.

Pada suatu hari, kedua Peri ini bertemu manusia bandel bernama Edo. Mereka bersaing untuk menguji kehebatan mantra mereka. Peri Amabel ingin membuat Edo tetap jadi anak bandel dan suka usil. Sedangkan Peri Alina bertaruh akan mengubah sifat Edo yang bandel menjadi anak baik dan suka menolong.

Singkat cerita pertaruhan itu dimenangkan oleh Peri Alina yang bisa membuat Edo sadar dan berniat untuk menjadi anak baik. Peri Amabel ternyata nggak terima. Diam-diam ia terus berusaha untuk menjadikan Edo tetap menjadi anak usil. Hampir saja Edo kembali menjadi anak bandel dan suka usil, untungnya Peri Alina selalu muncul menolongnya.

Karena selalu gagal mengganggu manusia, Peri Amabel mulai mencari sasaran lain. Suatu ketika ia bertemu raksasa baik yang berteman dengan penduduk suatu kampung. Selain suka bermain bersama anak-anak, raksasa itu membantu penduduk kampung membuat ladang. Peri Amabel tidak senang melihatnya. Maka dengan mantranya ia menciptakan sebuah ikat kepala. Lalu dengna bujuk rayu, Peri Amabel berhasil memaksa Raksasa untukj mengenakan ikat kepala itu.

Keanehan terjadi, sifat raksasa yang baik berubah menjadi jahat. Si raksasa seolah tak mengenali penduduk, sehingga para penduduk yang biasa menjadi temannya itu. Raksasa malah merusak kebun, dan rumah penduduk, sehingga para penduduk menjadi ketakutan. Peri Alina yang melihat para penduduk lari tunggang langgang menjadi heran. Setelah tahu penyebabnya maka Peri Alina berusaha menyadarkan si raksasa. Namun usahanya tidak berhasil, malah ia hampir celaka. Dengan kekuatan mantranya, Peri Alina melihat adanya keanehan pada ikat kepala yang dikenakan raksasa.

Maka Peri Alina pun mencabut ikat kepala yang dikenakan raksasa. Seketika itu raksasa kembali seperti biasa. Sifat amarahnya tiba-tiba sirna. Si raksasa yang mendengar. Si raksasa yang mendengar penjelasan Peri Alina kalau dirinya sudah merusak perkampungan, jadi sedih. Lantas kemudian diantar Peri Alina, Raksasa minta maaf pada penduduk dan berjanji akan membetulkan semua rumah yang telah dirusaknya.

Peri Amabel tidak mau mengaku kalau telah membuat si raksasa mengamuk. Tapi setelah diperlihatkan ikat kepala buatannya, Peri Amabel tak bisa mengelak lagi. Maka ia pun dihukum Bunda Peri.

Peri Amabel yang keras kepala tidak terima karena dirinya selalu mendapat hukuman. Sedangkan kakaknya Alina malah selalu mendapat hadiah mantra-mantra baru. Peri Amabel merasa Bunda Perinya pilih kasih. Lantas ia kabur dari rumah. Karena cemas akan keselamatan Peri Amabel, Bunda Peri memerintahkan Peri Alina mencari adiknya.

Kekhawatiran Bunda Peri ternyata menjadi kenyataan. Peri Amabel yang tak juga hilang sifat usilnya, menganggu binatang hutan. Akibatnya binatang hutan jadi ketakutan. Peri Amabel malah tertawa senang. Lalu ketika ia melihat seekor burung elang, Peri Amabel kembali ingin menyihirnya. Tapi ternyata sihirnya meleset dan mengenai sapu lidi terbang yang sedang ditumpangi oleh seorang nenek Sihir. Nenek Sihir marah, mengejar Peri Amabel dan menyihirnya menjadi kupu-kupu. Peri Amabel yang jadi kupu-kupu sangat ketakutan ketika si Nenek Sihir ingin menjadikannya sebagai campuran untuk ramuan yang bia membuat kekuatan sihirnya bertambah. Ia jadi menyesal dengan apa yang telah dilakukannya selama ini.

Di lain pihak, Peri Alina yang mencari adiknya bertemu dengan binatang di hutan. Dari mereka Peri Alina mengetahui kalau adiknya ditangkap Nenek Sihir. Sebelumnya Peri Alina mengembalikan beberapa binatang yang telah disihir Peri Amabel ke bentuk semula.

Singkat kata, Peri Alina pun berhasil menemukan rumah Nenek Sihir dan berusaha membebaskan adiknya yang jadi kupu-kupu. Namun Nenek sihir tak membiarkannya begitu saja. Pertarungan adu kekuatan sihir pun terjadi. Awalnya hampir saja Peri Alina kalah. Untungnya ia telah dibekali berbagai mantra oleh Bunda Peri, hingga khirnya bisa mengalahkan Nenek Sihir. Peri Amabel gembira karena bisa diselamatkan. Pengalamannya ditangkap Nenek Sihir membuatnya kapok dan berjanji tidak akan menjadi Peri Usil lagi.

Tentang edywitanto
wira wiri mlaku bareng angin

Tinggalkan komentar