Sombong

Sombong

Sombong menurut kamus bahasa Indonesia adalah  angkuh, keras kepala

Menurut pemikiran penulis definisi sombong adalah tidak mau mengikuti suatu aturan yang telah di tetapkan bahkan membuat aturan tandingan guna menyaingi aturan yang telah ada.

Salah satu contoh, seseorang mencipta sepeda motor , televisi, atau apapun,  pasti yang mencipta barang tersebut akan memberi buku petunjuk agar sang pemakai seirama dengan pemikiran yang mencipta barang-barang tersebut,  begitupun Manusia diciptakan oleh sang pencipta pasti disertai aturan atau buku petunjuk agar perjalanan hidup yang dicipta seirama dengan mainstrim sang pencipta, kalau sampai sang pencipta dalam mencipta sesuatu tanpa disertai buku petunjuk berarti sang pencipta itu plagiat atau ciptaanya  bersifat kebetulan ( disuruh mengulang kembali ciptaanya tidak mampu menjelaskan )

Kadang para pemakai peralatan seperti sepeda motor atau televisi tidak langsung mempelajari atau membaca buku petunjuk, biasanya  mereka mencoba coba dengan pemikirannya sendiri atau menanyakan cara pengoperasiaanya bukan kepada ahlinya, kalau benar ya untung-untungan kalau salah atau peralatannya tidak bisa dipakai baru membaca atau mempelajari buku pentunjuk

Begitupun manusia hidup didunia ini mereka jarang mempelajari buku petunjuk yang diberikan oleh sang pencipta sebagian besar mereka lebih mempercayai peninggalan nenek moyang atau leluhur-leluhurnya, kalau kebiasaan leluhur mereka bagus Alhamdullilah tapi kalau kebiasaan leluhurnya menyimpang dengan buku petunjuk yang diberikan sang pencipta …..apa yang terjadi, rusak binasalah jagad raya ini.

Sejarah sombong

Al Baqarah 30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Al Baqarah 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”

Al Baqarah 33. Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”

Al Baqarah 34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Peristiwa ini adalah Dialog antara sesama (yang dicipta ) dengan wasitnya adalah sang pencipta mengenai ilmu pengetahuan,  siapa yang paling pandai dialah yang menang dan yang merasa kalah hendaklah mengakui kekalahannya dengan suatu tanda bersujud kepada yang menang dan dalam pertandingan ini tidak ada kasta atau strata  jadi dalam pertandingan ini bebas siapapun diperbolehkan ikut entah itu dari kalangan bangsawan, rakyat jelata, ksatria, tua, muda, senior, yunior  dihadapan peraturan pertandingan ini sama yaitu yang kalah bersujud kepada yang menang andaikan yang menang senior hendaklah sang yunior bersujud sebaliknya andaikan yang menang yunior  hendaknya sang seniorpun legowo untuk bersujud kepada yuniornya

Setelah adu argument ternyata pemenangnya adalah Adam sang yunior maka menurut aturan pertandingan diatas yang kalah harus bersujud kepada yang menang  sebagai bukti pengakuan bahwa dirinya telah kalah dalam pertandingan dan Malaikat Sportif mengakui kekalahannya dengan bersujud kepada Adam meskipun semuanya di lakukan dengan terpaksa akan tetapi Iblis dari golongan jin tidak mengakui kekalahannya dalam pertandingan,  dirinya menolak untuk untuk bersujud kepada adam sebab Adam adalah sang yunior sedang dirinya adalah senior maka dalam pertandingan itu iblis berkelit dari  kontexs permasalahan  ( ilmu pengetahuan ) dirinya membela diri dengan memberi alasan tentang kasta dan strata melihat sikap iblis yang tidak masuk akal maka sang pencipta marah dan memberi hukuman .

pada pertandingan tersebut Iblis memberikan jawaban :

Al A’raaf 12. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Al A’raaf 13. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.”

Al A’raaf 14. Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.”

Al A’raaf 15. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.”

Al A’raaf 16. Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

Al A’raaf 17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Al A’raaf 18. Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.”

Evaluasi

Jawaban Iblis sungguh tidak masuk akal dan keluar dari konteks permasalahan

Yang jadi bahan diskusi adalah ilmu pengetahuan, setelah kalah dalam berdiskusi, iblis tidak mengakui kekalahannya bahkan  menglihkan persoalan ke permasalahan keturunan atau penciptaan.

Dengan membaca makalah tersebut kita sebagai pribadi-pribadi bisa menyimpulkan dengan kemampuan  pola pikir masing- masing, apa definisi sombong ?

Adam bukan mahluk superior

setelah memperoleh kemenangan Adam terlena dan terhanyut dengan kemenangannya  Diapun lupa dan tidak mempunyai kemauan yang kuat dalam memegeang amanat Allah maka tanpa sadar dirinya termakan oleh bujuk rayu Syaitan dan turunlah Ia bersama istrinya di bumi dengan penuh penyesalan.

Bersama sifat Rachman dan rachimnya yang maha Kuasa memafkan adam beserta Isrinya dan pada saat keduanya  turun yang maha kuasa memberi  wasiat yang diwariskan kepada keDuanya.

Taahaa 123. Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Taahaa 124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”

Dengan turunnya Adam maka Allah berkewajiban memberikan buku petunjuk yaitu berupa Sukhufi- Sukhufi atau lembaran lembaran suci.

Memberikan buku petunjuk bukan hak sang pencipta tapi merupakan suatu kewajiban bagi sang pencipta agar semua ciptaanya selaras dengan maksud dan tujuan untuk apa dia diciptakan.

Menganalisa ayat-ayat tersebut diatas ternyata sang pencipta tidak otoriter bahkan sangat moderat sekali

Manusia dibiarkan mengambil keputusan sendiri-sendiri dengan segala konsekuensinya. Apabila manusia mengikuti buku petunjuk bisa dipastikan dunia ini berjalan sesuai dengan mainstrim yang pencipta tetapi sebaliknya apabila manusia tidak mau mengikuti buku petunjuk bahkan membuat buku petunjuk tandingan  maka rusak binasalah jagad raya ini

Sang pencipta didalam buku petunjuknya mengingatkan kepada seluruh ciptaanya dan khususnya petunjuk itu di tujukan kepada manusia sebagai pemimpin jagad raya

Al Maidah 100. Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.”

Al anfal 63. Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.

Ar Ra’d 33. Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu.” Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk

Penulis membuat kesimpulan, apa yang di maksud dengan istilah SOMBONG

Kebanyakan dari Manusia dan jin dalam menjalani hidup ini lebih mementingkan kehidupan dunia daripada kehidupan Akhirat maka segala tindakan dalam mencari nafkah, jabatan, popularitas, jodoh atau ilmu pengetahuan terkadang menyimpang dari ajaran-ajaran yang telah diberikan  tuhannya, didalam pikirannya menduga-duga bahwa cara dan usahanya lebih bagus, falid, menguntungkan dari pada mengikuti petunjuknya

Manusia diperbolehkan berkreasi untuk mencari jati dirinya bahkan hal seperti itu di suruh oleh sang pencipta agar manusia menterjemahkan tanda tanda kebesarannya

Ali ‘Imran 190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

Ali ‘Imran 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Apakah …..kalau sudah menyelidiki tanda tanda kebesarannya manusia merasa mempunyai pengetahuan melebihi tuhannya lantas menjadi besar kepada dan sombong ?

Manusia adalah mahluq yang sangat lemah, dia hanya mampu menemukan dan menggabungkan ciptaan Allah dan mencipta adalah hak prerogatif Allah .

Amat tidak logis apabila undang undang dasar dikalahkan dengan undang undang , seharusnya undang undanglah yang mengikuti undang-undang dasar.

Amat tidak logis apabila buku petunjuk yang dicipta oleh manusia mengalahkan buku petunjuk ciptaan sang pencipta seharusnya buku petunjuk yang dicipta manusia mengikuti buku petunjuk sang pencipta

apabila buku petunjuk yang dicipta oleh manusia mengalahkan buku petunjuk ciptaan sang pencipta = SOMBONG

Apabila  buku petunjuk yang dicipta manusia mengikuti buku petunjuk sang pencipta itulah yang benar dan sangat sesuai dengan surat

Al Hujuraat 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Tetapi apabila manusia memaksakan kehendak bahwa buku petunjuk ciptaanya mampu mengalahkan buku petunjuk sang pencipta maka manusia ditantang oleh sang pencipta

23. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Tentang edywitanto
wira wiri mlaku bareng angin

Tinggalkan komentar