Wali Allah

WALI ALLAH

Al Ahqaf 13. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

Saya bersaksi,  berarti secara implisit orang yang mengucapkan perkataan tersebut pasti sudah mengetahui  secara detail setiap permasalahan,  mengetahui  secara detail tentang sesuatu atau dzat  yang membuat putusannya sehingga  berani  untuk mengorbankan dirinya menjadi saksi .

Apabila manusia tidak memahami atau hanya ikut-ikutan saja maka berakibat fatal terhadap dirinya sendiri sebab setiap keputusan mengandung resiko, entah resikonya menguntungkan atau menyakitkan.
Maka dapat disimpulkan  bahwa  tafsiran  surat  Al Ahqaaf 13  itu bertingkat tingkat.

1.          Mengatakan  atau putusan
2.          Istiqomah
3.          Hadiah atau konsekuensi

1 .  Mengatakan atau Putusan
Manusia dalam mengambil keputusan disebabkan ada rasa ketertarikan, penasaran, ada suatu  bayangan yang bisa membuat dirinya untung baik secara finansial atau secara rohani yaitu rasa aman. apabila dua keuntungan yang dibayangkan itu terpenuhi maka akan  menimbulkan rasa puas pada dirinya, tetapi apabila diantara dua keuntungan tidak terpenuhi manusia wajib memilih antara keuntungan berupa finansiil atau keuntungan berupa rasa aman.  Pilihan inilah awal dari peperangan didunia ini, salah satu pihak ada yang mengorbankan diri untuk kenpentingan finansial atau kepuasaan lahiriyah di pihak lain ada yang mengorbankan diri untuk kepentingan rohani yaitu rasa aman.

Pada putusan inilah harga diri dipertaruhkan, dan  pada putusan inilah awal dari segala perjuangan menuju harapan yang diimpikan.

Tetapi ada diantara manusia yang tidak berani mengambil keputusan disebabkan takut dengan resiko daripada putusannya, konsekuensi dari putusan itu adalah diserahkan dirinya kepada putusan orang lain, manusia seperti inilah yang dinamakan pengikut dan manusia seperti inilah yang Jumlahnya terbanyak pada dunia ini.

2. Istqomah
Sebelum  mengambil keputusan dalam suatu pilihan diharapkan  seorang manusia memahami secara garis besar dari pilihannya tersebut dan sebuah pilihan tidak bisa hanya berdasarkan selera suka atau tidak suka akan tetapi suatu pilihan wajib diuji dengan suatu rujukan dan rujukan yang paling  banyak di ikuti oleh manusia pada zaman sekarang adalah lima w dan h satu atau tepatnya what, when, who, where, which dan how ( istilah ini diambil dari bahasa inggris yang artinya apa, kapan, siapa, dimana atau kemana, yang mana dan bagaimana ) maksud, isi dan arah dari sesuatu putusan yang dipilih tersebut.

Apabila manusia dalam membuat suatu putusan tanpa adanya suatu ilmu penunjang atau suatu rujukan dikhawatirkan ada perasaan menyesal pada kemudian hari dengan keputusannya sebab awal dan akhir itu amat penting dalam suatu perjuangan apabila saat awal melangkah salah, bisa dipastikan perjuangan itu tidak bisa berhasil secara sempurna pada akhirnya.

Dalam mengaplikasikan suatu putusan tidaklah mudah, kadang menurut  bayangan kita mudah, setelah kita praktekan ternyata tidak seperti dalam angan-angan ….yang terjadi adalah sebaliknya. Disinilah fungsi dari pada istiqomah atau ketelatenan dalam mengaplikasikan suatu putusan.

Dalam mewujudkan suatu putusan atau impian agar menjadi suatu kenyataan. diperlukan kesabaran, ketekunan, kesetiaan, pengorbanan, waktu, tenaga, perhatian dan financial. Tanpa itu semua jangan diharap  suatu putusan atau impian bisa menjadi suatu kenyataan .

Bila manusia tidak istiqomah dalam mengaplikasikan suatu putusan lantas berhenti di tengah-jalan karena terpengaruh dengan putusan orang lain maka bisa dipastikan manusia itu  kembali ke level awal. Bukan impian yang terwujud tetapi penyesalan yang datang menjemput …. manusia itu telah kehilangan waktu, tenaga, perhatian dan impian yang didambakan.

3. Hadiah atau konsekuensi
Bila Manusia  sudah berjalan pada level akhir dari perjuangan maka  timbul  suatu kepuasan  dalam pengambilan suatu putusan, sesuatu yang diimpikan berubah menjadi suatu hal yang nyata …. sekarang yang timbul adalah bagaimana tehnik untuk mempertahankan suatu kenyataan itu agar supaya tetap kekal, agar suatu kenyataan yang sudah terwujud itu tidak hancur berkeping keping karena terdesak oleh keputusan orang lain. Inilah yang di maksud  pada surat  Al Ahqaaf ayat 13.

hubungan surat Al Ahqaaf ayat 13 dengan Al baqarah 115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah  Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha mengetahui.

Sebelum  Allah menciptakan manusia di dunia terlebih dahulu menciptakan  malaikat, gunung, bumi, hewan dan mahluk-mahluk lain, sayangnya mereka tidak diberi kebebasan untuk menetukan pilihan. Mereka dicipta hanya untuk melayani manusia, sedangkan manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin di dalam jagad raya ini dengan dilengkapi berbagai macam pilihan dan setiap dari pilihanya mengandung konsekuensi masing- masing,

Diantara manusia ada yang memanjakan badannya, memanjakan pasangan dan keluarganya, memanjakan harta, pangkat dan kehidupan dunianya , dan  ada diantara manusia ada yang memanjakan Tuhan, Utusan – Utusan, dan perintah-peritahNya, tetapi ada diantara manusia yang di luar ‘nampak’ memanjakan Tuhan, Utusan – utusan, dan perintah-perintahNya sedangkan di dalam hati, niat dan tujuannya yaitu memanjakan badan,  pasangan dan keluarga, serta memanjakan harta, pangkat dan kehidupan dunianya dan pilihan-pilihan tersebut mengandung konsekuesi masing masing.

Al baqarah 255. Allah, tidak ada Tuhan  melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi,  Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Dialah Allah yang tidak pernah memaksakan kehendaknya, yang terang sudah jelas dan yang gelap sudah jelas , yang haq  sudah jelas dan yang batil sudah jelas, manusia bebas memilih dengan segala resikonya sebab tidak ada paksaan dalam melaksanakan perintah perintahnya.

Sebelum mengenal siapa sebenarnya Allah, terlebih dahulu manusia harus mejalankan perintah perintahnya yaitu melaksanakan rukun islam atau dengan kata lain menjalankan syariat Nya. Apabila kita sudah mampu menjalankan syariatnya baru kearah rukun iman  yang salah satu berbunyi beriman kepada Allah atau mengenal karakter Allah dan untuk mengenal bagimana , siapa sesengguhnya Allah pasti ada ilmunya dan ilmu dalam mengwenal allah tersebut bernama  ilmu tauchid . (meng esa kan  Allah )

Al baqarah 115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah
wajah  Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha mengetahui.

sebelum berbicara tentang penafsiran ayat tersebut diatas penulis uraikan tentang awal terjadinya manusia terlebih dahulu .

Sebelum manusia terbentuk dalam rahim ibu awal mula berasal dari tanah dan Tanah mengeluarkan tumbuh tumbuhan yang dimakan oleh hewan dan manusia, pada tubuh manusia makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan  diolah menjadi sari pati makanan seperti vitamin, protein, karbon hidrat, dan salah satunya bernama sperma dan indung telur , semuanya itu di butuhkan guna keberlangsungan hidup manusia

Sperma terletak pada tubuh manusia berjenis kelamin laki laki dan indung telur terletak pada manusia  berjenis kelamin wanita .pada saat terjadi perkawinan bertemulah satu sperma yang berjumlah milyaran itu dengan satu indung telur. Maka mulailah kisah perjalanan yang kita namakan manusia .

Yang jadi pertanyaan bisakah sperma melihat exsestensi manusia yang memproduksi dirinya?, mampukah panca indra sperma menggambarkan secara nyata exsestensi manusia ?,

Meskipun bermilyar milyar sperma bersatu padu untuk mengadakan penyelidikan  yang bertujuan untuk melihat secara riil exsistensi manusia pasti tidak akan mampu sebab organ organ tubuh sperma tidak sama dengan yang memproduksi yaitu yang bernama manusia.

Dalam pencarian tuhan bukanlah mencari bentuknya , sebab panca indra kita diciptakan tidak untuk melihat bentuk tuhan secara riil dan panca indra kita pasti tidak mampu menterjemahkan bentuk tuhan secara riil seperti uraian sperma diatas.

Tafsiran surat Al baqarah ayat 115
Yang maha kuasa memerintahkan kepada manusia didalam melihat segala sesuatu tidak boleh berhenti sebatas organ mata saja  akan tetapi harus di lanjutkan dengan berfikir dari mana segala sesuatu itu berasal apakah segala sesuatu itu datang secara tiba tiba tanpa suatu proses tertentu, segala sesuatu  yang kita lihat pasti ada yang memproduksi atau yang mencipta.

sangat tidak logis sesuatu yang berada pada dunia ini timbul atau datang secara tiba-tiba tanpa ada yang mencipta maka benar firman Allah kemanapun engkau menghadap disitu wajah allah dengan uraian tersebut diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa setiap manusia memandang segala sesuatu bisa diarikan dengan memandang wajah Allah.

Apabila persaksian manusia  kepada tuhannya sudah mencapai tingkatan ini sudah dipastikan manusia itu tidak akan berani menyimpang daripada perintahnya dan tidak akan berani melanggar semua larangannya

tafsiran surat Al baqarah ayat 115 yang berbunyi  lagi maha mengetahui.
Panca indra manusia sesungguhnya terbatas , mata matnusia hanya mampu melihat  ataumenampung gelombang elektromagnet pada wilayah 20 – 20.000 mh
Diluar area itu panca indra manusia tidak mampu menterjemahkannya apabila panca indra menginginkan terjemmahan benda benda diluar  gelombang elektromagnetik itu mesti memerlukan alat bantu yang kita namakan alat pengolah gelombang elektromaqnetik seperti WERSTAN, ICI, ELCO , TRANSISTOR dan banyak lagi jenisnya.Setelah alat alat dirangkai jadilah mesin yang bernama TV, RADIO, COMPUTER, ANTENA…….., dan banyak mesin pengolah gelombang elektomagnetic disekitar kita .

Dengan bantuan alat alat itulah kita bisa menikmati siaran langsung suatu acara yang jaraknya beribu ribu kilo meter dari tempat kita, dengan alat alat  itulah kita bisa menikmati  dunia ini hanya dengan perantaraan monitor yang berada dihadapan anda.

Begitupun saat hati manusia  berubah ubah , saat berbicara, saat mata berkedip, saat badan bergerak  semuanya menggerakan gelombang elektromagnetik disekitar nya Dan gelombang elektomagnetik itu tidak berhenti tetapi bergerak menuju satu arah tertentu yaitu kitab lauhfil mahfud yang jarak perjalanannya seribu tahun menurut ukuran kita.

Al baqarah 255. Allah, tidak ada Tuhan  melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi,  Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Maka sungguh bodohlah kalau manusia berbohong, sungguh bodohlah kalau manusia menyimpang dari ajaran ajarannya , sunguh bodohlah kalau menganggap manusia tidak pernah diawasi sebab segala perubahan pada diri manusia akan menggerakkan gelombang elektromagnetik disekitarnya dan perubahan gelombang itu tidak diam tetapi berjalan dan berhenti pada kitab lauhfil mahfud sebagai  catatan yang kelak apabila kmanusia meninggal akan diminta pertanggung jawabkannya.

Apabila persaksian sudah mencapai taraf ini kita sebagai manusia pasti jujur dan tidak pernah berbohong sebab  lidah yang kita perkirakan berbicara kepada manusia pada hakikatnya bukan  berbicara kepada manusia akan tetapi berbicara kepada allah dan mata yang kita perkirakan memandang  kepada sesama pada hakikatnya bukan memandang kepada sesama akan tetapi memandang kepada allah.

Untuk mencapai pada tingkatan persaksian seperti ini manusia memerlukan suatu putusan yang berani, perjuangan yang istiqomah dan memerlukan pengorbanan secara fisik , jiwa dan financial.

Manusia pada tingkatan seperti ini bisa dipastikan tidak akan mempunyai perasaan takut, kuatir dan duka cita dan manusia seperti inillah yang diberitakan oleh Alqur’an sebagai wali wali Allah .

Tentang edywitanto
wira wiri mlaku bareng angin

Tinggalkan komentar